Welcome !!!! IRRASHAIMASU !!

Selasa, 14 September 2010

Pasukan Perdamaian (PasPer)

Mission. 2


“Katanya, Jendral besar mau datang kesini,ya?” kata salah seorang tentara yang tengah istirahat makan siang

“hah? Berarti nanti bakal ada upacara penyambutan dong..” balas tentara lainnya

“yaiyalah, bego. Eh, tapi mau ngapain Jendral besar kemari?” Tanya tentara yang lainnya lagi

“lha.. kagak tau” jawab tentara yang pertama tadi singkat

Mereka kemudian melanjutkan acara makan siangnya. Di belakang mereka salah satu tentara berambut hitam mendengar pembicaraan tiga tentara aneh yang duduk di depan meja yang tengah ia pakai.

“Jendral besar mau datang? Kira-kira mau ngapain,ya?” batin si tentara tukang nguping itu *PLAKK!*

X X X

“Jend, disini tempatnya?” Tanya Letnan

“yo`i bro.. “ jawab si Jendral sok, Letnan sweatdrop

Pencarian anggota untuk pasukan militer baru sudah dimulai sejak chapter pertama (?). Alhasil, sekarang pasukan militer baru itu sudah beranggotakan 2 orang, yaitu Jendral besar dan Letnan yang di chapter sebelumnya udah diceritain (itu lho,di postingan yang judulnya `selamat Idul Fitri!!`).

Lanjut ke cerita, mereka berdua akhirnya tiba di Pangkalan udara. Jendral, dengan mantapnya menuruni tangga yang disediakan untuknya turun dari helikopter militer, dan bedanya sekarang Jendral gak kepeleset jubahnya lagi karena udah di potong mendadak dan dirapiin ma Letnan yang ternyata bisa menjahit, sodara-sodara.


“ternyata aku memilih orang yang tepat” kata Jendral dalam hati sambil nyengir-nyengir gak jelas

“SIAAAPPP !! GERAK !!” kata Sersan sang pemimpin upacara mengomandoi

“HORMAAATTT… GERAK !!” katanya lagi


Jendral yang baru turun dari helikopter langsung berjalan mengelilingi para pasukan yang lagi menahan teriknya sinar mentari, bahkan ada yang nahan kencing gara-gara lupa ke WC tadi (hahahahahahaha *PLAKK!!*)

Letnan yang mengikuti Jendral dari belakang juga ikut ngeliatin muka para tentara yang tengah berdiri tegap, sesekali ia melihat ke arah tentara yang kakinya gak mau diem (biasa.. nahan kencing =w=) sambil ketawa dalam hati.


“AH !!” Jendral tiba- tiba teriak

“ah, kenapa Jend?” Tanya Letnan yang kaget setengah mati

“au AH gelap” kata Jendral santai

“ni Jendral pengen bikin gua darah tinggi, ya?” gerutu Letnan dalam hati


Saat Letnan kembali mengarahkan pandangannya ke Jendral, Letnan ngeliat Jendral lagi berbincang-bincang sama tentara dan keliatannya asik.


“eeehhh… kok gak ngajak-ngajak?” Tanya Letnan sambil bermuka kayak ibu-ibu yang dateng ngerumpi.

“kamu.. cari kandidat sana !!” kata Jendral sambil melotot plus ngelemparin death glare

“Jend, saya soak anda bermuka begitu batin Letnan dalam hati sambil sweat drop.


Dengan terpaksa en bermuka pucat, Letnan jalan dan kemudian menyeret seorang cleaning service yang gak sengaja lewat.


“nih, Jend.. dia berpotensi” ujar Letnan asal

“kamuuuu… nyari yang bener dong !! niat gak sih?!” gerutu Jendral

“gak” jawab Letnan singkat, Jendral sweat drop

“jadi gak nih saya dibayar?” Tanya si cleaning service

“GAK !!” jawab Letnan sama Jendral barengan dengan nada nyolot, si cleaning service nangis sambil lari ke pelukan emaknya. (ckckck)


Kemudian, Jendral dan Letnan melanjutkan pencarian kandidat anggota militer baru. Baru jalan beberapa langkah, Jendral udah teriak kaget lagi kayak orang yang ngeliat nenek-nenek atraksi di kebon binatang.

Ternyata, Jendral sudah menemukan kandidat baru dan langsung menyeretnya ke ruangan kesehatan.


“nah, nah.. mulai sekarang kau adalah anggota pasukan millet !” kata Jendral sambil nunjuk-nunjuk ke jidatnya kandidat.

“jadi ini Jendral yang dibicarakan itu.. biasa aja, ah” batin si tentara yang sebenarnya adalah tentara tukang nguping tadi *PLAKK*

“heh ! backsoundnya dong!” kata Jendral ke arah si penyetel musik di kolong kasur

“oh..iya.. sorry, lupa” kata si penyetel musik sambil nyengir

“ceritanya kan gak keliatan batin Author dalam hati lagi

Ulang lagi.

“mulai sekarang kau adalah anggota pasukan millet !” kata Jendral

JREEENGG !!!

“YAK !! good job music set !!” kata Jendral dalam hati sambil ngacungin jempol ke penyetel music, si penyetel music juga ngacungin jempol

“kenapa sih para tokoh disini pada gak nurut kalo crew disini ceritanya gak keliatan!!?” si Author kesel

“yah, si Jendral mah emang susah dibilangin” kata Letnan sambil nepuk pundaknya Author.

“ini si Letnan juga ikutan lagi !” batin Author sweat drop.

“eh, betewe.. pasukan millet apaan ya?” Tanya si kandidat tiba-tiba

“pasukan millet itu singkatan dari pasukan militer elit baru yang baru dibuat oleh saya yang sebenarnya di suruh sama mbah Presiden.” Kata Jendral menjelaskan

“Jend, jangan bilang mbah.. lu kate Presiden itu dukun apa?” Letnan tiba-tiba nyolot

“aaahahahahhaha.. jadi begitulah” Jendral ketawa dengan wajah-tanpa-dosa

“gak mau, ah” kata kandidat sambil melenggang pergi

“eeeehhhh???!! Ntar tak naekin jabatanmu dah !!” kata Jendral

“anda nyogok?” Tanya Letnan

“enggak membujuk” jawab Jendral mantap

“baiklah… jadikan aku Mayor !” pinta kandidat yang ternyata adalah Sersan mayor itu

“okeeee !!! “ kata Jendral

“Jendral besar ini polos,ya..” kata Letnan dalam hati

“iya.. gue juga heran. Kenapa pangkatnya paling tinggi?” sambung Author dalam hati juga.


Nah, anggota telah bertambah lagi menjadi tiga orang.. dan pencarian anggota baru masih berlanjut, kira-kira siapakah yang akan direkrut oleh trio gak waras ini *PLAKK* tunggu kelanjutannya yaaaa XD

nb : humour of sense ku sedang menurun huweee... TT.TT

Jumat, 10 September 2010

Selamat hari raya Idul Fitri !!!!

Kawan-kawan...
Ramadhan sudah berakhir, hari yang fitri telah menyambut . Semoga amal ibadah kita yang sebelumnya bisa diterima disisi-Nya, aminn... ^^
Nah, bagaimana puasanya? Pasti diantara kalian ada yang masih bolong-bolong atau terpaksa batal karena, yah... mungkin buat cewek ada halangan (pastinya)
nah !! karena sekarang kita memulai lembar kehidupan yang baru, berikut ini adalah sedikit pembukaan tentang cerita baru yang akan saya buat.. enjoy! XD

Pasukan Perdamaian (PasPer)

"SIAAAPP.. GERAK !!"
di hari yang cerah, di pangkalan darat sedang diadakan upacara penyambutan sang Jendral besar yang baru pulang dinas dari Austria.
"HORMAAAAT.. GERAK !"
Komando sang pemimpin pleton terdengar sampai ke ujung barisan. Jendral, dengan mantapnya berjalan menuruni tangga yang disediakan untuknya turun dari helikopter militer.
SYUUUUTT... BRUUGH !!!
"aw"
Gara-gara jubahnya yang kepanjangan, sang Jendral kepeleset dari tangga dan jatoh kayak anak kecil yang maen perosotan TeKa. Para tentara yang tengah berbaris dan melihat si Jendral besar yang disegani itu jatoh, langsung pasang tampang `gue-gak-liat-sumpah!!` dan berusaha nahan ketawa yang udah mau membludak kayak gunung volcano yang bersin (emang ada?!). Si Jendral sweatdrop.
Jendral besar yang barusan jatoh langsung berdiri dan benerin jubahnya yang kotor kemudian mulai berjalan mengelilingi para tentara yang lagi baris sambil memperhatikan ekspresi wajah mereka.
"Ng..permisi Jendral.. anda sedang apa?" tanya salah seorang Sersan
"Hm.. saya sedang mencari kandidat untuk pasukan elit baru, atas perintah Presiden tentunya" jawab sang Jendral.
Tak lama, Jendral melihat seorang tentara yang menurutnya cocok di barisan tengah dan langsung berjalan mendekatinya.
"Setelah upacara ini, temui saya di kantor" bisik Jendral
"Ha?? mau ngapain?" tanya tentara itu heran
"Lakukan saja !" ujar sang Jendral sambil melotot
"Si.. SIAP !!" si tentara pucat sambil mendadak hormat, Jendral pun jalan lagi
Jendral tadi kemudian pergi dari lapangan tempat upacara, beberapa menit setelahnya upacara dibubarkan.
Setelah upacara, tentara yang tadi langsung pergi ke ruangan Jendral untuk menemuinya.
tok tok tok
Di ketuknya pintu tiga kali dan dari dalam.. Keluarlah sesosok makhluk yang mukanya pucat, berbaju putih dan ber-background hitam kelam yang bernama..
"ah.. Jendral.. bikin kaget" kata si tentara sambil mengusap dada (kayak kakek-kakek abis jantungan,ya *PLAKK*)
"yaahhh.. kok kamu gak kaget sih?! ulang ah !! harus kaget !!" kata Jendral
"ha? apaan,sih ni Jendral?" kata si tentara dalam hati
maka, tentara pun mengulang dari saat dia mengetuk pintu.
tok tok tok
"Jendraaa~l... maen yuuukkk...!" kata si tentara
"lu kate gue temen lu apa !?"
Sang Jendral keluar ruangan sambil menjitak kepala si tentara. Tentara cuma nahan nangis sambil ngelusin kepalanya sendiri, lalu Jendral mempersilakan tentara tadi masuk ke ruangannya.
"anda akan saya masukan ke pasukan elit baru" kata Jendral tudepoin (to the point gt)
"EEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHH !!!!!!?? " balas si tentara sambil mangap gak percaya
"JANGAN TERIAK !! NTAR KEYBOARD NYA AUTHOR DEMPES !!" bentak Jendral
"lha.. anda juga kan teriak.." ujar si tentara sweatdrop
"oh.. iya.. maaf author.." ujar Jendral sambil nunduk ke author yang ada di pojok ruangannya.
"ceritanya kan gue gak keliatan .. Jendral bego !" batin Author dalam hati.
"dengan masuknya anda ke pasukan baru ini, maka pangkat anda akan saya naikkan jadi Letnan! Selamaaat...." sambung Jendral sambl tepuk tangan.
"ah.. iyaa.. makasih makasih... " kata Tentara itu sambil bungkuk-bungkuk ke author yang masih ada di pojok ruangan.
"dibilangin ceritanya gue gak keliatan !!" batin si Author lagi.
"maka dari itu, mulai sekarang anda akan saya panggil Letnan. Jadi, si tukang ketik gak akan manggil anda `tentara itu` lagi" lanjut Jendral
"fyuh... Syukurlah.. saya sempet kesel soalnya nama saya ditulis `tentara itu` mulu" kata si tentara yang sekarang udah naik pangkat jadi Letnan itu.
"ahahahaha... saya juga, kalau begitu mulai chapter selanjutnya anda akan ikut saya mencari anggota baru di pangkalan lain ok!?"
"okee !!" kata tentara itu, eh Letnan semangat.
Dengan begini, dimulailah pencarian anggota baru untuk pasukan militer elit yang baru.

- tu bi kontinyu -

naaaahh, bagaimana? saya mencoba bikin cerita yang benar-benar beda dari Only Us.. untuk ilustrasinya nyusul aja,yaa.. (hehehe)
jaa, mata nee !!

Kamis, 09 September 2010

Only Us pt.8

"Zeeenn !! kau dimana ?!"
"Halzeeenn !!"

semua warga desa membantuku mencari Halzen, aku pun ikut mencari. aku mencari ke tempat-tempat yang biasa Zen kunjungi di sekitar Nowntown,tapi tak kunjung kutemukan. aku sempat putus asa, dan untungnya Suna dan Yuuchan menyemangatiku untuk terus mencari Zen.
"Zen pasti ditemukan" ujar Yuuga
"uugghh !! awas,ya... kalau ketemu,akan ku headshot dia !!" gerutu Suna
"iya...terima kasih Suna,Yuuchan" balasku sambil tersenyum kecil
"aku memang berterima kasih semuanya sudah mau menolongku,tapi.." kataku
"tapi??" tanya Suna dan Yuuchan bersamaan
"tapi,kenapa nyarinya kayak nyari binatang peliharaan?"jawabku sambil memandangi para penghuni desa yang mencari Zen sampai ke lubang tikus (muat juga enggak =_='')
menjelang sore,Zen belum juga ditemukan. kemana dia?,pikirku yang sedang duduk menyendiri di cafe yang tidak sempat aku buka.
"kasihan,ya Ney-chan... hiks... aku jadi ingin menangis melihatnya murung begitu" ujar Suna yang mengintip dari jendela cafe
"bukannya tadi kau marah-marah saking kesalnya pada Zen?" kata Yuuga menimpali
"aduuuhhh..Yuuchan.. perasaan manusia itu bisa berubah" timpal Suna

X X X

aku berjalan ke dapur untuk memasak makan malam, aku memang belum makan sama sekali sejak tadi pagi. sepertinya aku terlalu memikirkan kemana kakakku pergi. aku mengambil sebilah pisau dan mulai memandanginya, aku termenung melihat pisau tajam itu. aku tenggelam dalam lamunanku.
"NEY-CHAN !! JANGAN BUNUH DIRI !!!" tiba-tiba seseorang berteriak
"he? ah? apa?" aku kaget
"ney-chan...kau mau bunuh diri hanya karena Zen tidak ada?" tanya Yuuchan
"he?? bunuh diri? aku?? tidak..aku hanya mau memasak makan malam saja kok" jelasku
"fuuhh...syukurlah...ku kira kau mau bunuh diri" ujar Yuuchan sambil menghela nafas
"jangan ngagetin doooong !! Ney-chaaann..." ujar Suna sambil memelukku

X X X

malam telah tiba,aku tidak bisa memejamkan mataku sedikit pun,aku masih berpikir tentang Zen. aku ingin menangis,tapi kutahan. ngapain nangis malem-malem begini? kalau Zen ada,dia pasti ngomong begitu. Aku tersenyum memikirkan semua yang sudah kulewati bersama kakakku satu-satunya itu,tapi tak lama aku mulai sedih lagi karena sekarang dia sudah tidak ada di sampingku lagi. Zen,kau dimana?
BRUKK
"aduh !"
hah !? ada sesuatu yang jatuh. aku langsung bangun dari tempat tidurku dan bergegas keluar dari kamar. aku berjalan perlahan ke asal suara sambil memegang alat pemukul baseball (punya Zen tentunya). arah suara dari pintu belakang,aku menelan ludah sembari berjalan mendekat. siapa,ya? maling?,pikirku
"sial..kenapa ada barang jatuh segala sih?"
orang asing itu menggerutu,suaranya seperti kukenal..jangan-jangan..
aku mencoba meraih stop contact untuk menyalakan lampu.tapi,aku merasa orang itu berjalan mendekat.aku masih belum menyentuh stop contact nya !
JTREK!
"ah!"
"ah!? kau belum tidur?"

DUAKKK !!
"KAU KEMANA SAJA !? AKU MENCARIMU TAU ! KAU TIDAK TAU BETAPA AKU MENDERITA SENDIRIAN DISINI !!"
amarahku meluap,orang asing yang datang dari pintu belakang itu adalah orang yang tengah hilang,Zen.
aku memukuli Zen sekuat tenaga,tapi dia hanya diam.
"aku tau kau pasti marah karena aku tidak bilang padamu" kata Zen pelan
"kalau sudah tau,kenapa kau tidak bilang?" tanyaku
"karena ini...benar-benar mendesak" jawab Zen datar
mendesak? apa sebegitu mendesaknya sampai dia meninggalkanku tanpa pamit? . mataku mulai basah,wajahku merona merah. Aku menangis
"eeeehh !? kenapa nangis !?" tanya Zen kelabakan
"soalnya kamu jahat ! bodoh! bego ! deso ! kampret ! payah ! blo`on! gila !" jawabku sambil agak tersedu
"kamu itu nangis atau ngejek sih? =_='' tanya Zen lagi
"dua-duanya !"
Zen kemudian berlutut di depanku dan menghapus air mataku yang sedari tadi membanjiri pipiku. dia memandangku dengan pandangan menyesal, aku terus menangis kesal. aku kesal melihatnya, kenapa dia tidak pergi lebih lama saja dan tidak kembali lagi? sekarang aku benar-benar ingin dia pergi.
"kalau kau menangis terus, aku akan pergi lagi" kata Zen tiba-tiba sambil berjalan ke pintu belakang
"ah, .. jangan.." aku menggenggam lengannya
padahal aku kesal, padahal aku sebal, tapi.. kalau dia pergi lagi..
"tuh kan, makanya jangan nangis... aku kan cuma pergi sebentar..dasar, ngapain nangis malem-malem begini?" kata Zen
kata-kata itu... aku lalu berhenti menangis dan menggantinya dengan sedikit senyuman. yah, aku memang tidak mau kehilangan keluargaku lagi.

X X X

"ney-chan... pagi " sapa Suna
"Suna ... pagi .. ^^" balasku
"bagaimana dengan Zen?" tanya Yuuga
"dia sudah pulang" jawabku singkat
Seketika saja,Suna dan Yuuchan berlari sambil menarikku masuk ke dalam cafe. Di dalam, Zen menyapa kami bertiga.
"oh... hai "
BRUAAKKK !!
mataku terbelalak, ternyata Suna memang melakukannya (meskipun bukan headshot beneran). Suna melompat,dan menendang wajah Zen yang sedang beres-beres di meja .
"ADUH !!! SAKIT DASAR CEWEK KEJAM !" bentak Zen pada Suna yg berdiri tepat di atasnya
"SURUH SIAPA PERGI GAK BILANG-BILANG !? DASAR KAU COWOK SIAL !" bentak Suna balik
"hahaha... syukurlah Ney-chan..." ujar Yuuchan sambil tersenyum
meskipun Zen suka usil,tapi aku lebih suka suasana ramai begini. ^^

-FIN-

yaaayy !! akhirnya Only Us tamat sampai sini.. terima kasih buat yang udah baca, juga sahabat-sahabatku yang udah mau kujadiin model... hahaha. baiklah, jaa mata nee ^^/