"Halzeeenn !!"
semua warga desa membantuku mencari Halzen, aku pun ikut mencari. aku mencari ke tempat-tempat yang biasa Zen kunjungi di sekitar Nowntown,tapi tak kunjung kutemukan. aku sempat putus asa, dan untungnya Suna dan Yuuchan menyemangatiku untuk terus mencari Zen.
"Zen pasti ditemukan" ujar Yuuga
"uugghh !! awas,ya... kalau ketemu,akan ku headshot dia !!" gerutu Suna
"iya...terima kasih Suna,Yuuchan" balasku sambil tersenyum kecil
"aku memang berterima kasih semuanya sudah mau menolongku,tapi.." kataku
"tapi??" tanya Suna dan Yuuchan bersamaan
"tapi,kenapa nyarinya kayak nyari binatang peliharaan?"jawabku sambil memandangi para penghuni desa yang mencari Zen sampai ke lubang tikus (muat juga enggak =_='')
"uugghh !! awas,ya... kalau ketemu,akan ku headshot dia !!" gerutu Suna
"iya...terima kasih Suna,Yuuchan" balasku sambil tersenyum kecil
"aku memang berterima kasih semuanya sudah mau menolongku,tapi.." kataku
"tapi??" tanya Suna dan Yuuchan bersamaan
"tapi,kenapa nyarinya kayak nyari binatang peliharaan?"jawabku sambil memandangi para penghuni desa yang mencari Zen sampai ke lubang tikus (muat juga enggak =_='')
menjelang sore,Zen belum juga ditemukan. kemana dia?,pikirku yang sedang duduk menyendiri di cafe yang tidak sempat aku buka.
"kasihan,ya Ney-chan... hiks... aku jadi ingin menangis melihatnya murung begitu" ujar Suna yang mengintip dari jendela cafe
"bukannya tadi kau marah-marah saking kesalnya pada Zen?" kata Yuuga menimpali
"aduuuhhh..Yuuchan.. perasaan manusia itu bisa berubah" timpal Suna
X X X
aku berjalan ke dapur untuk memasak makan malam, aku memang belum makan sama sekali sejak tadi pagi. sepertinya aku terlalu memikirkan kemana kakakku pergi. aku mengambil sebilah pisau dan mulai memandanginya, aku termenung melihat pisau tajam itu. aku tenggelam dalam lamunanku.
"bukannya tadi kau marah-marah saking kesalnya pada Zen?" kata Yuuga menimpali
"aduuuhhh..Yuuchan.. perasaan manusia itu bisa berubah" timpal Suna
X X X
aku berjalan ke dapur untuk memasak makan malam, aku memang belum makan sama sekali sejak tadi pagi. sepertinya aku terlalu memikirkan kemana kakakku pergi. aku mengambil sebilah pisau dan mulai memandanginya, aku termenung melihat pisau tajam itu. aku tenggelam dalam lamunanku.
"NEY-CHAN !! JANGAN BUNUH DIRI !!!" tiba-tiba seseorang berteriak
"he? ah? apa?" aku kaget
"ney-chan...kau mau bunuh diri hanya karena Zen tidak ada?" tanya Yuuchan
"he?? bunuh diri? aku?? tidak..aku hanya mau memasak makan malam saja kok" jelasku
"fuuhh...syukurlah...ku kira kau mau bunuh diri" ujar Yuuchan sambil menghela nafas
"jangan ngagetin doooong !! Ney-chaaann..." ujar Suna sambil memelukku
X X X
malam telah tiba,aku tidak bisa memejamkan mataku sedikit pun,aku masih berpikir tentang Zen. aku ingin menangis,tapi kutahan. ngapain nangis malem-malem begini? kalau Zen ada,dia pasti ngomong begitu. Aku tersenyum memikirkan semua yang sudah kulewati bersama kakakku satu-satunya itu,tapi tak lama aku mulai sedih lagi karena sekarang dia sudah tidak ada di sampingku lagi. Zen,kau dimana?
"he? ah? apa?" aku kaget
"ney-chan...kau mau bunuh diri hanya karena Zen tidak ada?" tanya Yuuchan
"he?? bunuh diri? aku?? tidak..aku hanya mau memasak makan malam saja kok" jelasku
"fuuhh...syukurlah...ku kira kau mau bunuh diri" ujar Yuuchan sambil menghela nafas
"jangan ngagetin doooong !! Ney-chaaann..." ujar Suna sambil memelukku
X X X
malam telah tiba,aku tidak bisa memejamkan mataku sedikit pun,aku masih berpikir tentang Zen. aku ingin menangis,tapi kutahan. ngapain nangis malem-malem begini? kalau Zen ada,dia pasti ngomong begitu. Aku tersenyum memikirkan semua yang sudah kulewati bersama kakakku satu-satunya itu,tapi tak lama aku mulai sedih lagi karena sekarang dia sudah tidak ada di sampingku lagi. Zen,kau dimana?
BRUKK
"aduh !"
"aduh !"
hah !? ada sesuatu yang jatuh. aku langsung bangun dari tempat tidurku dan bergegas keluar dari kamar. aku berjalan perlahan ke asal suara sambil memegang alat pemukul baseball (punya Zen tentunya). arah suara dari pintu belakang,aku menelan ludah sembari berjalan mendekat. siapa,ya? maling?,pikirku
"sial..kenapa ada barang jatuh segala sih?"
orang asing itu menggerutu,suaranya seperti kukenal..jangan-jangan..
aku mencoba meraih stop contact untuk menyalakan lampu.tapi,aku merasa orang itu berjalan mendekat.aku masih belum menyentuh stop contact nya !
aku mencoba meraih stop contact untuk menyalakan lampu.tapi,aku merasa orang itu berjalan mendekat.aku masih belum menyentuh stop contact nya !
JTREK!
"ah!"
"ah!? kau belum tidur?"
DUAKKK !!
"ah!"
"ah!? kau belum tidur?"
DUAKKK !!
"KAU KEMANA SAJA !? AKU MENCARIMU TAU ! KAU TIDAK TAU BETAPA AKU MENDERITA SENDIRIAN DISINI !!"
amarahku meluap,orang asing yang datang dari pintu belakang itu adalah orang yang tengah hilang,Zen.
aku memukuli Zen sekuat tenaga,tapi dia hanya diam.
aku memukuli Zen sekuat tenaga,tapi dia hanya diam.
"aku tau kau pasti marah karena aku tidak bilang padamu" kata Zen pelan
"kalau sudah tau,kenapa kau tidak bilang?" tanyaku
"karena ini...benar-benar mendesak" jawab Zen datar
"kalau sudah tau,kenapa kau tidak bilang?" tanyaku
"karena ini...benar-benar mendesak" jawab Zen datar
mendesak? apa sebegitu mendesaknya sampai dia meninggalkanku tanpa pamit? . mataku mulai basah,wajahku merona merah. Aku menangis
"eeeehh !? kenapa nangis !?" tanya Zen kelabakan
"soalnya kamu jahat ! bodoh! bego ! deso ! kampret ! payah ! blo`on! gila !" jawabku sambil agak tersedu
"kamu itu nangis atau ngejek sih? =_='' tanya Zen lagi
"dua-duanya !"
"soalnya kamu jahat ! bodoh! bego ! deso ! kampret ! payah ! blo`on! gila !" jawabku sambil agak tersedu
"kamu itu nangis atau ngejek sih? =_='' tanya Zen lagi
"dua-duanya !"
Zen kemudian berlutut di depanku dan menghapus air mataku yang sedari tadi membanjiri pipiku. dia memandangku dengan pandangan menyesal, aku terus menangis kesal. aku kesal melihatnya, kenapa dia tidak pergi lebih lama saja dan tidak kembali lagi? sekarang aku benar-benar ingin dia pergi.
"kalau kau menangis terus, aku akan pergi lagi" kata Zen tiba-tiba sambil berjalan ke pintu belakang
"ah, .. jangan.." aku menggenggam lengannya
"ah, .. jangan.." aku menggenggam lengannya
padahal aku kesal, padahal aku sebal, tapi.. kalau dia pergi lagi..
"tuh kan, makanya jangan nangis... aku kan cuma pergi sebentar..dasar, ngapain nangis malem-malem begini?" kata Zen
kata-kata itu... aku lalu berhenti menangis dan menggantinya dengan sedikit senyuman. yah, aku memang tidak mau kehilangan keluargaku lagi.
X X X
X X X
"ney-chan... pagi " sapa Suna
"Suna ... pagi .. ^^" balasku
"bagaimana dengan Zen?" tanya Yuuga
"dia sudah pulang" jawabku singkat
"Suna ... pagi .. ^^" balasku
"bagaimana dengan Zen?" tanya Yuuga
"dia sudah pulang" jawabku singkat
Seketika saja,Suna dan Yuuchan berlari sambil menarikku masuk ke dalam cafe. Di dalam, Zen menyapa kami bertiga.
"oh... hai "
BRUAAKKK !!
BRUAAKKK !!
mataku terbelalak, ternyata Suna memang melakukannya (meskipun bukan headshot beneran). Suna melompat,dan menendang wajah Zen yang sedang beres-beres di meja .
"ADUH !!! SAKIT DASAR CEWEK KEJAM !" bentak Zen pada Suna yg berdiri tepat di atasnya
"SURUH SIAPA PERGI GAK BILANG-BILANG !? DASAR KAU COWOK SIAL !" bentak Suna balik
"hahaha... syukurlah Ney-chan..." ujar Yuuchan sambil tersenyum
"SURUH SIAPA PERGI GAK BILANG-BILANG !? DASAR KAU COWOK SIAL !" bentak Suna balik
"hahaha... syukurlah Ney-chan..." ujar Yuuchan sambil tersenyum
meskipun Zen suka usil,tapi aku lebih suka suasana ramai begini. ^^
-FIN-
yaaayy !! akhirnya Only Us tamat sampai sini.. terima kasih buat yang udah baca, juga sahabat-sahabatku yang udah mau kujadiin model... hahaha. baiklah, jaa mata nee ^^/
-FIN-
yaaayy !! akhirnya Only Us tamat sampai sini.. terima kasih buat yang udah baca, juga sahabat-sahabatku yang udah mau kujadiin model... hahaha. baiklah, jaa mata nee ^^/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar